“Sekali mencoba narkoba, berarti mempertaruhkan masa depan. Karena itu, pelajar harus berani berkata tidak, berani melapor, dan berani rehab jika ada yang sudah terlanjur terpapar,” imbuhnya.
Selain itu, jenderal bintang satu tersebut juga menegaskan bahwa lebih lanjut, BNNP Jawa Tengah juga akan mengintegrasikan program IKAN (Integrasi Kurikulum Anti Narkoba) ke dalam pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan di Jawa Tengah.
Program ini bertujuan agar nilai-nilai anti narkoba tidak hanya disampaikan melalui penyuluhan sesaat, tetapi menjadi bagian dari proses pembelajaran formal dan karakter peserta didik sehari-hari.
“Dengan integrasi kurikulum anti narkoba, siswa akan memahami bahaya narkoba bukan hanya dari sisi hukum, tetapi juga dari aspek kesehatan, sosial, dan moral,” ujarnya.
“Kami ingin setiap guru menjadi penyuluh, setiap kelas menjadi ruang edukasi, dan setiap pelajar menjadi agen perubahan menuju Indonesia Bersinar,” tutupnya.