Sebagai seorang Romo, Agustina menilai bahwa semasa hidup Mangunwijaya sering memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.
“Beliau ini gembala yang tidak hanya menggembala domba-dombanya di altar ya karena dia adalah Romo tetapi langsung terjun ke masyarakat,” paparnya.
Pada masa pemerintahan Soeharto, dia sering terlibat dalam kegiatan aktivisme untuk membela hak-hak rakyat. Sementara dimasa penjajahan dirinya juga berjuang untuk kemerdekaan.
“Contohnya adalah ketika beliau berada di Kalijode kemudian membela hak teman-teman yang pada saat pembangunan Waduk Kedung Ombo,” sebutnya.
Sebagai seorang penulis, dirinya tentunya banyak melahirkan karya-karya yang mampu menggerakan hati para pembacanya.
“Karyanya tulisannya berbagai macam termasuk di antaranya novel yang paling saya sukai itu Burung-Burung Manyar itu adalah menggerakkan mencerahkan pikiran manusia. Ini yang mungkin orang enggak begitu aware ya. Tahunya kan selalu hal yang monumental gitu,” terangnya.