Pada kesempatan itu, Agustina mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama menjaga fungsi sungai.
“Kita tidak bisa menghilangkan banjir sepenuhnya. Yang bisa adalah mengendalikan. Kalau dulu orang rindu, banjir ini biasanya sediluk langsung ilang, kok ini dadi suwi? Itulah tantangan kita,” katanya.
Melalui integrasi teknologi, respon cepat di lapangan, dan partisipasi publik, Agustina optimis dapat meminimalisir dampak banjir di pusat kota dan mengembalikan kenyamanan bagi warga dan wisatawan di Simpang Lima.
“Mohon doa restunya mudah-mudahan beres sebab Simpang Lima adalah ikonnya Kota Semarang, dan kami berkomitmen mengembalikan kenyamanan bagi warga maupun wisatawan di area ini,” pungkasnya.***
Sumber Berita : Humas Pemkot Semarang












