Sedangkan untuk penyediaan pangan, Agustina mengatakan, Koperasi Merah Putih dapat mengadopsi program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), yang kemudian dapat memberikan inovasi di dalamnya.
“Coba ‘Pak Rahman’ ini bisa enggak dipelajari, diadop dulu sama koperasi Merah Putih di salah satu kelurahan. Kalau koperasinya satu kelurahan, mantap apa enggak? Kalau enggak mantap, berarti yang kerja sama antar koperasi,” ungkapnya.
Walaupun begitu, ia mengingatkan bahwa setiap langkah harus melalui kajian bisnis yang matang. “Jangan sampai gegabah, karena ini menyangkut uang masyarakat,” lanjutnya.
Dirinya menyebut jika Pemkot Semarang juga akan menggandeng berbagai perguruan tinggi di kota Semarang untuk membantu menyusun kajian dan business plan koperasi.
“Itu sudah saya koordinasikan BRIDA, BRIDA itu bisa kerja sama misal dengan Undip di Fakultas Ekonomi, kemudian, Unnes juga bisa, Unika, Untag, kemudian Unissula, banyak. Kita akan bekerja sama dengan semuanya untuk menyelesaikan masalah-masalah ini,” pungkasnya.***