Pendidik Pos PAUD yang tergabung dalam HIMPAUDI bertambah dari 100 menjadi 200 orang. Perawat jenazah meningkat dari 600 menjadi 1.000 orang, sementara marbot masjid/musala naik dari 531 menjadi 885 orang.
Selain memperluas jumlah penerima, Pemkot Semarang juga menetapkan besaran Bisyarah bulanan.
Guru TPQ, Madrasah Diniyah, dan Sekolah Minggu masing-masing mendapat Rp500.000 per bulan, pinandita Rp300.000, pendidik Pos PAUD Rp500.000, HIMPAUDI Rp300.000, modin Rp1.000.000, serta marbot Rp300.000.
Menurut Agustina, kebijakan ini bukan hanya menyangkut bantuan finansial, melainkan juga penghargaan terhadap mereka yang telah melakukan pengabdian bagi Kota Semarang.
Ia menegaskan, tambahan hampir 2.000 orang penerima baru diharapkan mampu memotivasi mereka untuk terus melayani masyarakat.
“Semarang akan menjadi kota yang kuat bukan hanya karena infrastruktur bagus, tetapi juga karena masyarakatnya peduli dan harmonis. Dengan Bisyarah, kami ingin menyampaikan bahwa Pemkot tidak berjalan sendiri, tetapi bersama para guru, tokoh agama, pendidik Pos PAUD, marbot, modin, dan perawat jenazah yang setiap hari hadir dan memberi makna bagi warga,” jelasnya.












