Selain itu, telah dibuka posko terpadu yang meliputi posko kesehatan, posko logistik, dan posko penanganan lalu lintas.
“Teman-teman dari Polda dan Korem sudah turun langsung membangun dapur umum. Itu sangat membantu masyarakat. Kita juga sudah membuka beberapa posko terpadu agar penanganannya lebih cepat dan terarah,” pungkasnya.
Tak hanya itu, Agustina juga menjelaskan bahwa tim gabungan bekerja keras di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas, terutama di kawasan yang tergenang maupun di lokasi perbaikan jalan.
Rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional agar mobilitas masyarakat tetap terjaga.
Terkait dengan kerugian ekonomi akibat banjir, Pemkot Semarang mencatat estimasi potensi kerugian mencapai ratusan miliar rupiah dalam kurun waktu hampir sepuluh hari.
Kerugian tersebut disebabkan oleh terganggunya distribusi barang, penutupan sekolah, serta kerusakan infrastruktur seperti jalan dan drainase.












