Semarang Raya

Berikan Langkah Nyata, KONEKSI Fasilitasi Peneliti Inklusif Dari Indonesia Timur

38
×

Berikan Langkah Nyata, KONEKSI Fasilitasi Peneliti Inklusif Dari Indonesia Timur

Sebarkan artikel ini

Sementara itu, Peneliti Monash University, Herb Feith Indonesian Engagement Centre Welmince Djulete memaparkan penelitiannya bertujuan untuk menggali hubungan antara iman, budaya, dan ketahanan iklim melalui pendekatan environmental stewardship atau pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Berdasarkan penelitian ini, Welmince menekankan pentingnya peran pemimpin agama dan tokoh kepercayaan tradisional untuk secara sadar mengangkat isu perubahan iklim dalam khotbah, pengajaran, dan diskusi di ruang-ruang keagamaan maupun budaya. Hal ini bertujuan mendorong praktik hidup berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab dalam merawat dan menjaga lingkungan.

Peneliti dari Rumah Disabilitas Ida Mujtahidah, yang juga merupakan anggota Jejaring Disabilitas, mengatakan jika penelitiannya mengeksplorasi bagaimana praktik ekonomi inklusif diwujudkan melalui usaha kreatif berbasis komunitas. Ia mengambil studi kasus Sagata—sebuah usaha mikro di Yogyakarta, yang memposisikan penyandang disabilitas sebagai produsen, bukan sebagai penerima belas kasih, sehingga memperkuat pemberdayaan secara emosional dan ekonomi. Dalam presentasinya Ida menjelaskan, “Ekonomi kreatif sebenarnya bisa menjadi solusi berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi, namun sayangnya, penyandang disabilitas masih belum banyak dilibatkan dalam sektor ini.” Ke depannya, ia berharap apa yang dilakukan Sagata ini dapat menjadi mendorong partisipasi sipil lainnya untuk berkontribusi secara bermakna dalam perekonomian lokal dengan membuka ruang bagi kelompok marjinal.