“Auto Simpatik ini sebenarnya merupakan roh dari digitalisasi yang sesungguhnya. Selama ini kita sering mendengar konsep kota cerdas, namun bila sistem tidak terintegrasi hasilnya tidak efisien,” ujar Iswar menyampaikan pesan Wali Kota.
Ia menambahkan, Auto Simpatik menjadi contoh nyata sistem terintegrasi yang memudahkan ASN mengakses berbagai layanan kepegawaian.
“Harapannya, sistem seperti ini tidak berhenti di pelayanan internal, tapi juga berkembang ke pelayanan masyarakat. Esensi digitalisasi bukan hanya canggih, tapi memudahkan, menyederhanakan, dan mendekatkan layanan,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono menjelaskan bahwa Auto Simpatik merupakan pengembangan dari sistem SIMPATIK (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Kota Semarang) yang telah lama digunakan.
Menurutnya, melalui otomatisasi ini seluruh pegawai dengan mudah akan mendapatkan layanan tanpa harus meminta atau mengajukan berkas secara manual.