“SD, SMP, SMA Negeri saat ini sudah gratis, tapi belum merata. Ketika keliling, saya bertemu masyarakat yang mengatakan ingin sekolah gratis, tapi tidak bisa karena tidak ada sekolah negeri di kecamatannya. Kenapa tidak bisa? karena sistem zonasi. Maka inilah yang menjadi perhatian kami,” cerita Hendi. “Saat saya menjadi Walikota, semula SMP Negeri di Semarang hanya sampai SMP Negeri 33, tapi kemudian bertambah sampai SMP Negeri 45. Artinya ada 12 sekolah yang saya bangun di Kota Semarang,” imbuhnya.
Adapun terkait fasilitas kesehatan gratis, Hendi menyebutkan di Kota Semarang telah berjalan program bernama Universal Health Coverage yang dapat dieskalasi di tingkat provinsi Jawa Tengah.
“Masalah kesehatan gratis ini kita tidak bisa bicara kaya atau miskin. Semua harus mendapat hak yang sama karena berobat itu tidak bisa direncanakan, siapa saja bisa tiba-tiba sakit dan membutuhkan fasilitas dari pemerintah. Itulah yang menjadi fokus kami,” tegas Hendi.