“Nah Saya minta ini utamanya di jalan-jalan protokol, seperti kita tahu kalau setiap hujan itu kan selalu tergenang seperti Jalan Pahlawan atau Jalan Pemuda, ada genangan sehingga ini juga bisa membantu air itu tidak semua masuk drainase tetapi juga masuk ke dalam biopori-biopori,” tambahnya.
Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang mentargetkan pembuatan 5.000 titik biopori di seluruh kota, dimulai dengan 100 titik di enam jalan utama, yaitu Jalan Sultan Agung, Jalan S. Parman, Jalan Diponegoro, Jalan Pahlawan, Kalisari, dan Jalan Pemuda.
Selain itu, DLH juga akan memperbanyak biopori di 17 titik Ruang Terbuka Hijau atau RTH yang tersebar di 11 kecamatan Kota Semarang.
Di samping itu, DLH juga telah membuat dan mensosialisasikan pembuatan biopori di lokasi-lokasi yang terdapat Proklim. Sebagai informasi, untuk saat ini terdapat 97 Program Kampung Iklim atau Proklim yang tersebar di seluruh Kota Semarang.