Diketahui bahwa Tol JMJ sendiri memiliki panjang operasional 30,8 km dengan beberapa gerbang tol utama. Sementara tol fungsional yang akan diberlakukan sepanjang 7 km dari Prambanan KM 30 hingga Purwomartani KM 37.
Dalam survei ini, tim juga mengevaluasi berbagai aspek kesiapan infrastruktur, termasuk penyediaan fasilitas pendukung seperti gardu tol, rest area fungsional di KM 19A, serta layanan pendukung seperti mobil urinoir, dispenser Pertamina, bengkel mobile, mobil derek, dan tim quick response.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah menyusun skema pengalihan arus guna mengantisipasi potensi kepadatan, terutama di wilayah Klaten.
“Jika terjadi kepadatan dalam kota, arus kendaraan akan dialihkan melalui jalur lingkar selatan dan lingkar utara,” jelasnya.
“Kami juga telah menetapkan tiga indikator tingkat antrian di gerbang tol, yaitu hijau (1 km), kuning (2 km), dan merah (3 km). Jika situasi mencapai merah, kendaraan yang menuju Klaten atau Jogja akan dikeluarkan di GT Polanharjo-Ceper menuju jalan raya Solo-Jogja,” imbuhnya.