REPRONEWS.ID – Tradisi Dugderan di Kota Semarang bukan sekadar perayaan tahunan menjelang Ramadan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang telah berlangsung lebih dari satu abad. Mukhamad Shokheh, Ph.D., dosen senior Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) menuturkan bahwa Dugderan merupakan tradisi khas Kota Semarang yang mencerminkan perpaduan budaya dan agama dalam masyarakat.
Setiap daerah memiliki cara unik dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Di beberapa daerah seperti Magelang dan Temanggung, masyarakat menjalankan tradisi Adusan atau Padusan, yaitu mandi di sumber air atau tempat pemandian sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan suci. Sementara, di Kota Semarang sendiri, masyarakat memiliki tradisi yang namanya Dugderan, sebuah tradisi yang khas dan tidak ditemukan di daerah lain. “Tradisi ini menjadi bagian dari identitas budaya Semarang dalam menyambut Ramadan,” ungkap Mukhamad Shokheh.