Di tengah seruan soal lingkungan tersebut, Sesaji Rewanda menjadi ruang refleksi untuk mengingat pentingnya harmoni antara manusia dan alam. Dalam sambutannya, Agustina menyampaikan bahwa acara budaya tahunan ini bukan sekadar tontonan, melainkan wujud syukur, pelestarian sejarah, dan pengingat tentang hubungan manusia dengan lingkungan.
“Sesaji Rewanda adalah simbol hormat manusia kepada alam. Simbol syukur, kebersamaan, dan pengingat bahwa membangun peradaban itu tidak pernah sendiri. Manusia bersama tumbuhan, hewan, air, udara—semua ciptaan Tuhan kita syukuri,” pungkas Agustina.