Agustina menegaskan komitmen Pemkot Semarang menjaga ketahanan pangan dan menekan laju inflasi dengan menghadirkan pangan murah yang mudah diakses masyarakat.
“Ketahanan pangan harus dijaga detik demi detik. Mekanisme pasar memang mempengaruhi harga, tapi dengan gotong royong pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita bisa memastikan pasokan tetap stabil,” kata Agustina.
Melalui GPM, Pemkot Semarang bersama BULOG, distributor pangan, dan pelaku usaha menyalurkan 13 ton beras SPHP dengan harga terjangkau.
Selain beras, masyarakat juga dapat membeli komoditas strategis lain seperti minyak goreng, gula, telur, cabai, dan sayuran dengan harga di bawah pasaran.
Program ini diharapkan membantu menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah potensi fluktuasi harga pangan.
Menurut Agustina, Semarang sebagai kota metropolitan memiliki tantangan dalam penyediaan pangan karena sebagian besar wilayah telah beralih fungsi menjadi kawasan industri dan permukiman.