“Menurunnya angka kematian ibu dan bayi ini patut kita syukuri, tetapi jangan membuat kita lengah. Justru ini harus menjadi pemacu agar setiap anak lahir sehat dan setiap ibu selamat. Semua pihak harus bergerak bersama, karena kesehatan bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga seluruh masyarakat,” ujar Budi.
Selain penurunan angka kematian, Pemkot Semarang juga memberi perhatian serius pada masalah stunting dan kesehatan anak.
Menurut Budi, kesehatan sejak kandungan hingga usia dini akan menentukan kualitas generasi penerus bangsa.
“Kita ingin memastikan sejak kandungan, balita, hingga anak usia dini mendapat perhatian penuh, karena mereka adalah generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju emas 2045,” jelasnya.
Pemkot Semarang kini mengembangkan peta risiko kesehatan untuk setiap wilayah. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi masalah lebih cepat, penentuan prioritas lebih tepat, dan intervensi lebih sesuai dengan kondisi masyarakat.