Menurutnya, peningkatan minat tersebut tak lepas dari kerja sama dengan tenaga medis profesional seperti dokter spesialis bedah dan urologi.
“Banyak masyarakat yang merasa lebih aman jika tindakan KB dilakukan di rumah sakit oleh tenaga ahli. Karena itu kami menggandeng dokter spesialis untuk memberikan pelayanan terbaik,” katanya.
Selain vasektomi, metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan juga tetap menjadi pilihan favorit.
Bahkan, tren penggunaan Metode Operasi Wanita (MOW) atau sterilisasi permanen juga semakin diminati.
Untuk memudahkan masyarakat, Disdalduk KB menyediakan layanan antar-jemput bagi peserta KB.
“Kalau ada peserta yang tidak punya kendaraan, akan kami jemput ke rumah. Setelah tindakan selesai, sore harinya bisa langsung kami antarkan pulang,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, peserta vasektomi juga mendapat uang pengganti sebesar Rp1 juta yang merupakan program dari Pemerintah Kota Semarang.












