SEMARANG, (Repronews.id) – Wali Kota Semarang, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M. menyampaikan upaya mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas dapat dilakukan dengan menjalankan penguatan pendidikan. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Conference On Science, Education and Technology (ISET), di hotel Grasia, belum lama ini.
“Bagaimana caranya mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas? Dengan menjalankan 6 pilar penguatan pendidikan, yakni pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar wajib untuk semua, keterampilan hidup untuk remaja dan dewasa, literasi untuk orang dewasa, kesetaraan gender dalam pendidikan, dan kualitas pendidikan,” kata Wali Kota Semarang yang akrab disapa Agustina itu.
Menurutnya, enam pilar yang sedang dijalankan ini mengacu pada kerangka global sejak tahun 2000.
Pada pilar pertama, pendidikan anak usia dini, Agustina merencanakan peningkatan kualifikasi guru PAUD melalui program pengakuan pembelajaran sebelumnya bersama perguruan tinggi, memperkuat program wajib belajar 13 tahun, memberikan bantuan transportasi bagi guru PAUD, memberikan bantuan kesejahteraan bagi guru PAUD, dan meningkatkan kompetensi guru lewat komunitas belajar.