Kondisi ini diperparah di Jalan Suratmo, di mana lubang-lubang besar terlihat jelas akibat dilalui truk-truk pengangkut material.
Kerusakan ini secara langsung mengancam keselamatan pengendara sepeda motor dan menghambat mobilitas warga setempat.
Relawan ambil alih tugas perbaikan
Pambatnya respons perbaikan dari Pemerintah Kota Semarang terhadap kerusakan yang dilaporkan sudah berlangsung lama ini memicu aksi nyata dari masyarakat.
Merasa khawatir akan keselamatan, Relawan Gabungan Kota Semarang berinisiatif mengambil alih tugas perbaikan dengan melakukan kegiatan tambal sulam secara mandiri di beberapa titik kerusakan.
Aksi ini merupakan bentuk kritik keras sekaligus desakan terhadap lambatnya tindakan resmi Pemkot.
Warga menilai, kualitas perbaikan yang dilakukan sebelumnya pun tidak memadai.
“Kami berharap Bu Walikota tidak tutup mata. Jalan ini sudah rusak parah. Kualitas perbaikan tambal sulam yang dilakukan sebelumnya pun sangat buruk dan tidak bertahan lama. Kami butuh penanganan serius,” tulis seorang warga dalam postingan protes yang beredar luas.