“Hari ini saya hadir mewakili Ibu Wali untuk melihat kondisi lapangan dan mencari input dari komunitas Semawis. Kita menemukan adanya keinginan kuat untuk mereaktivasi Kampung Semawis. Ini sejalan dengan visi kota Semarang sebagai kota inklusif dan terbuka,” ujar Iswar.
Ia menambahkan, revitalisasi kawasan Pecinan tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah dan nilai-nilai kultural yang melekat erat di Kampung Semawis.
Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan Pemkot Semarang akan menjaga keseimbangan antara pelestarian bangunan heritage dan penciptaan ruang yang bersih, layak, serta mendukung aktivitas warga.
“Kalau kita berbicara tentang Kampung Pecinan, maka kita berbicara tentang heritage. Kita ingin mempertahankan keaslian, termasuk lampu, tempat sampah, pedestrian, hingga material jalan. Ini semua untuk menguatkan citra kawasan Pecinan tanpa mengubah identitasnya,” jelasnya.