Namun, Nanang turut menyesalkan munculnya narasi bentrokan yang dikaitkan dengan buruh.
Ia menegaskan bahwa aksi kekerasan terhadap aparat yang terjadi di penghujung kegiatan bukan dilakukan oleh elemen buruh, melainkan oleh kelompok di luar organisasi, yang diduga merupakan Kelompok Anarko.
“Karena yang melakukan tindakan kekerasan terhadap aparat kepolisian adalah massa di luar organisasi buruh yang kami duga itu adalah massa dari kelompok anarko,” jelasnya.
Nanang menambahkan bahwa tindakan anarkis tersebut tidak hanya mencoreng perjuangan buruh, tetapi juga merugikan secara moral dan sosial.
Oleh sebab itu, pihaknya mengecam keras segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
“Yang terakhir, kami turut prihatin atas beberapa anggota polisi yang mengalami luka akibat bentrokan tersebut. Semoga lekas diberikan kesembuhan,” ungkapnya.