Uji coba ini dilakukan di beberapa titik seperti Jalan ABC, Suniaja, Pecinan, dan Jalan Bancei, dengan petugas yang mengarahkan pengendara melakukan transaksi digital sebagai alternatif pembayaran tunai.
Penerapan sistem serupa diharapkan bisa meningkatkan potensi PAD Kota Semarang sekaligus menutup ruang bagi praktik pungutan liar di lapangan.
Tidak dipungkiri, sektor parkir di Semarang masih menjadi sumber kebocoran PAD.
Banyak titik parkir liar tidak terdata resmi, sementara setoran dari lokasi parkir resmi masih belum maksimal.
Kebocoran juga muncul akibat lemahnya pengawasan dan sistem pelaporan yang belum sepenuhnya digital.
Jika situasi ini terus dibiarkan, target PAD dari sektor transportasi dan parkir sulit tercapai.
Penerapan sistem parkir elektronik yang sedang dirancang pemerintah kota diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat transparansi dan efisiensi pendapatan.