“Pendidikan itu harus inklusif, semua anak punya hak sama dalam mendapatkan pendidikan, mau kaya atau miskin. Makanya saya bahagia karena akhirnya Sekolah Rakyat di Semarang bisa terwujud, ini bukti gotong royong kita semua,” ungkap Agustina.
Dia menyebut dengan anak-anak bersekolah di SRT, maka satu beban orang tua untuk membiayai sekolah bisa meringankan.
Hal ini menurutnya adalah wujud nyata komitmen pemerintah pusat untuk menjemput dan merangkul anak-anak dalam mengenyam pendidikan.
“Diharapkan nanti tidak ada lagi anak yang tidak sekolah. Apalagi Sekolah Rakyat ini adalah amanah Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem, salah satunya ya melalui pendidikan,” ujarnya.
Ia berharap anak-anak yang bersekolah di SRT ini akan bisa menimba ilmu dengan baik, bisa membangun karakter dan kemajuan diri, sehingga mampu menghadapi dunia dan meraih cita-citanya.
“Dari sini kami berharap lahir anak-anak hebat dengan berbagai profesi yang membanggakan,” pungkasnya.***(rhm)