“Mendengar dan mengetahui bahwa tidak ada lomba tari piala Gubernur Jateng, akhirnya kami kembali ke Taman Indonesia Kaya dan bersama-sama menemui panitia lomba, karena tidak ada jawaban yang jelas terkait lomba tari hingga pukul 09.00 WIB, akhirnya kami semua kecewa dan sangat marah, kami menuntut pertanggung jawaban dari panitia dan minta ganti rugi, yang pertama tidak ada piala Gubernur, yang kedua ternyata tidak ada lomba, lomba nya batal,” pungkasnya.
Diketahui bahwa, para peserta lomba rata-rata didominasi oleh penari cilik dari sanggar dan umum. Para peserta berjumlah kurang lebih ada 35 kelompok atau tim tari, masing-masing kelompok tari berjumlah tiga sampai sembilan orang penari bahkan lebih, sehingga total peserta ada ratusan orang penari dari sanggar, maupun umum. Para peserta merasa dirugikan jika pelaksanaan lomba ini akhirnya batal.