“Ini usaha kita untuk membentuk generasi yang sehat jasmani dan berkarakter. Misalnya, membiasakan doa sebelum makan dan tanggung jawab untuk kebersihan setelahnya,” jelasnya.
Di Semarang, program ini baru diterapkan di delapan sekolah, mencakup jenjang KB, TK, SD, SMP, dan SMA.
Total terdapat 2.679 paket makan siang bergizi gratis yang didistribusikan, termasuk menu nasi putih, ayam asam manis, tahu goreng, tumis kacang panjang wortel, dan semangka.
Abdul mengungkapkan bahwa, program ini masih dalam tahap awal dengan target 190 sekolah di 26 provinsi.
Hingga akhir Januari 2025, program ini direncanakan menjangkau 973 sekolah di seluruh Indonesia.
“Kami berharap program ini terus berjalan dengan lancar, karena ini adalah prioritas nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat mendampingi kunjungan Mendikdasmen menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap kebutuhan gizi anak-anak.