Setelah menerima laporan kejadian, DPU Kota Semarang langsung melakukan penanganan darurat dengan memasang cerucuk bambu dan sandbag sebagai penguatan sementara. “Pagi ini, 3 Februari, sudah kami lakukan penanganan awal untuk meminimalisir dampak lebih lanjut. Kami juga langsung berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juwana mengingat Kali Plumbon berada dalam kewenangan mereka,” ungkap Soewarto.
Selain itu, DPU bersama Kecamatan Tugu juga melakukan pembersihan aliran sungai dengan menyingkirkan batang pohon dan ranting yang menghambat laju air Kali Plumbon. “Kami bersihkan menggunakan senso dan menarik material penghambat keluar dari aliran sungai agar air bisa mengalir lancar,” tambahnya.
Tak hanya menangani tanggul jebol di Tugu, DPU Kota Semarang juga terus melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi banjir di titik-titik rawan genangan lainnya. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi pengerukan sedimentasi di saluran air Jalan Untung Suropati, Ngaliyan, pembuatan inlet di Jalan Prof. Hamka, Tambakaji, pengerukan sedimentasi saluran di Bukit Emerald Meteseh, penanganan sampah dan enceng gondok di saluran Anjasmoro Semarang Indah, serta pembersihan sampah dan batang pohon yang menghambat aliran Kali Plumbon.