“Di samping pembuatan sandbag di Plumbon dan Kudu, kita juga membuat di Kali Semarang, di Rumah Pompa Kali Semarang karena ada material pengerukan sedimen,” ujarnya.
Menurutnya langkah darurat ini perlu diambil guna mengantisipasi potensi banjir yang semakin meluas. “Ini untuk penanganan darurat, jadi sifatnya sementara.
Seperti di Plumbon kemarin, sebelum dilakukan penanganan secara permanen oleh BBWS Pemali-Juana, kita tidak membiarkan tanggul yang jebol itu,” tandas Suwarto.
Proses pengerjaan sandbag dilakukan dengan pengisian tanah atau pasir ke dalam karung, kemudian diangkut menggunakan dump truck ke lokasi-lokasi terdampak.
“Alhamdulillah, dengan kolaborasi teman-teman, pemasangan sandbag di tiga wilayah tersebut bisa berjalan lancar, sehingga yang di Kudu bisa memisahkan aliran Sayung dengan aliran di Kudu sendiri, mengingat Kudu merupakan daerah perbatasan Semarang dan Demak,” tambahnya.