Upaya kolaboratif dan terpadu dalam antisipasi dan penanggulangan banjir terus dimaksimalkan wali kota bersama seluruh stakeholder seperti Dinas Pekerjaan Umum, BBWS Pemali Juana, dan berbagai pihak terkait.
Dirinya juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, seperti tidak membuang sampah sembarangan, yang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengurangi risiko banjir. Dengan langkah pro aktif, terpadu dan perencanaan adaptif, diharapkan risiko banjir di Semarang dapat diminimalkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Soewarto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah mitigasi strategis untuk menghadapi cuaca ekstrem. Menurutnya, Kota Semarang mengalami hujan ekstrem dengan curah lebih dari 300 mm pada 11–12 Desember 2024 lalu jauh melebihi kategori hujan ekstrem (>150 mm/hari).
Meski demikian, lanjutnya, berbagai langkah mitigasi dari Pemerintah Kota Semarang berhasil mencegah banjir di beberapa wilayah rawan, seperti Tlogosari, Woltermonginsidi, dan Muktiharjo Kidul. BMKG memperkirakan cuaca ekstrem berlanjut hingga Maret 2025.