Puspita menambahkan, kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.900 peserta, terdiri dari unsur TNI, Polri, Pramuka, Tagana, Karang Taruna, pelajar SMA/SMK, serta berbagai komunitas seni.
Rangkaian acara juga diperkuat dengan kerja sama lintas dinas, antara lain Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) dimana menggelar workshop kupas sejarah, pameran arsip, Bunda Literasi berpuisi serta pemutaran film heroik.
Serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), yang menghadirkan keroncong kemerdekaan.
“Selain memperingati jasa para pahlawan, kegiatan ini juga menjadi media edukasi sejarah dan ruang ekspresi bagi masyarakat. Kami ingin generasi muda tahu bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan juga terjadi di Semarang,” jelas Puspita.
Pertunjukan utama akan ditutup dengan teatrikal perjuangan kolosal oleh komunitas Teater Pitulas, yang menampilkan adegan heroik pertempuran di sekitar Tugu Muda pada 1945.












