Agustina juga mengajak anak-anak untuk berani bermimpi besar. Ia memimpin doa bersama untuk anak-anak yang bercita-cita menjadi menteri, wali kota, dokter, atau profesi lainnya.
“Karena kata adalah doa, maka setiap kalimat yang keluar dari mulut kita haruslah baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, sejumlah isu yang disampaikan oleh anak-anak, seperti perundungan, pengakuan prestasi non-akademik, serta perlunya ruang dan dukungan bagi anak-anak disabilitas, ditanggapi langsung oleh wali kota.
Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah kota untuk menyediakan beasiswa bagi anak-anak berprestasi dan membangun pusat kegiatan anak di setiap kecamatan.
Apresiasi khusus diberikan kepada Keysha, seorang anak yang menggagas komunitas orang tua dengan anak disabilitas untuk bersama mendampingi dan mengembangkan potensi anak-anak mereka.
Agustina, mengungkapkan bahwa saat ini Semarang telah memiliki enam dari target 16 Rumah Inspirasi dan Rumah Bersama Indonesia di tingkat kecamatan, yang menjadi ruang khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus.