Acara dimulai tepat pukul 19.00 WIB dengan penampilan pembuka dari Unit Kesenian Satoeboemi, yang membawakan musikalisasi puisi secara menarik dan memikat.
Aksi pembuka ini berhasil membangun suasana apresiatif sekaligus menyiapkan energi penonton untuk menyambut pertunjukan utama.
Momen yang paling ditunggu akhirnya hadir ketika UKM Kridha Laras Universitas Negeri Semarang naik panggung membawakan seni Gambang Semarang secara penuh.
Penampilan mereka mendapat apresiasi besar dari penonton, terutama berkat penguasaan instrumen, teknik vokal, serta penataan repertoar yang rapi dan intens.
Dengan harmonisasi khas Gambang Semarang yang memadukan unsur Tionghoa, Jawa, dan tradisi pelabuhan, kelompok muda ini tampil sangat atraktif dan menunjukkan kemampuan artistik yang tidak main-main.
Yang membuat pertunjukan malam itu semakin hidup adalah hadirnya drama komedian sebagai selingan di antara lagu-lagu yang dibawakan.












