“Pecinan itu termasuk bagian kawasan Semarang Lama selain Kota Lama dan Kampung Melayu. Ke depan, kawasan Pecinan ini akan dibuat menjadi kawasan khusus perdagangan sehingga wisata Semarang Lama dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya,” jelasnya lebih lanjut.
Kawasan Pecinan di Semarang, yang telah ada sejak tahun 1679, memiliki sejarah panjang dengan komunitas Tionghoa yang memainkan peran penting dalam ekonomi Semarang jauh sebelum kedatangan VOC.
Salah satu ikon penting di sini adalah Kelenteng Tay Kak Sie, yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama menjelang perayaan Imlek.
“Kelenteng Tay Kak Sie sudah menjadi ikon Kota Semarang. Dengan berjalannya revitalisasi ini harapannya mampu mendongkrak aktivitas ekonomi kawasan sekitar,” tambah Mbak Ita.
Rencana revitalisasi total kawasan Pecinan mencapai Rp76 miliar, dengan tahap pertama yang telah selesai sebesar Rp10,5 miliar.