Lebih jauh, Sugiyanto mengingatkan ada sejumlah pekerjaan rumah yang perlu mendapat perhatian serius, antara lain banjir dan lapangan kerja.
“Terutama banjir, yang apabila terjadi langsung dirasakan oleh masyarakat yang terkena bencana. Ini perlu mendapat perhatian sangat serius. Juga masalah penanganan sampah,” jelasnya.
Sementara itu, Agustina menyatakan survei Kompas ibarat “nilai rapor” bagi pemerintah kota.
“Hasil survei ini menjadi bahan introspeksi dan evaluasi. Kami tidak boleh cepat puas, justru harus bekerja lebih keras lagi untuk warga,” ucap Agustina.
Dirinya juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus memperkuat komunikasi dengan masyarakat dan mitra strategis, termasuk akademisi, untuk merumuskan kebijakan yang partisipatif.
“Dengan kerja sama semua pemangku kepentingan, kami ingin menjadikan Semarang sebagai kota yang mampu menyeimbangkan pembangunan, lingkungan, dan keselamatan warga,” katanya.