Agustina mengakui adanya penyesuaian volume anggaran usai TKD pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari sekitar Rp 2.078 triliun pada tahun 2025 menjadi sekitar Rp 1.635 triliun pada tahun 2026.
Kondisi tersebut menuntut Pemkot Semarang untuk menjalankan strategi efisiensi dan memperkuat kemandirian fiskal daerah dengan menggali sumber-sumber penerimaan baru untuk menopang program pembangunan.
“Kami akan menggali lagi potensi Kota Semarang, memperluas basis pendapatan asli daerah, hingga penataan aset daerah biar lebih produktif,” jelasnya.
“Kami terus lakukan langkah-langkah optimalisasi agar Kota Semarang bisa makin mandiri secara fiskal dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat,” lanjut Agustina.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya menegaskan program prioritas daerah tidak akan berhenti.
Agustina mengaku optimis perencanaan pembangunan untuk lima tahun ke depan yang difokuskan pada penguatan SDM, pangan dan lingkungan, ekonomi, infrastruktur, dan daya saing tetap berlanjut, bahkan beberapa kebijakan daerah juga diarahkan untuk mendukung program nasional Presiden.












