Struktur bambu yang digunakan dirancang untuk menghadapi tekanan air laut, dengan tinggi timbunan mencapai 13,5 meter. Proses pemasangannya memerlukan ketelitian tinggi dan waktu pengerjaan hingga 425 hari.
“Proyek ini tidak hanya menjadi jalan tol, tetapi juga simbol perlindungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Setelah rampung, lahan yang sebelumnya tergenang akan diubah menjadi kawasan ekonomi produktif,” ujar AHY.
Meningkatkan Konektivitas dan Ekonomi Daerah
Selain mengatasi banjir rob, Tol Semarang-Demak akan meningkatkan konektivitas antara Semarang dan Demak, memudahkan mobilitas barang dan manusia, sekaligus meningkatkan nilai ekonomis tanah di wilayah tersebut.
Proyek ini juga melindungi 576 hektare lahan dari genangan air laut, membuka peluang untuk pengembangan kawasan baru.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengapresiasi pemerintah pusat dan masyarakat setempat.