Ia menambahkan, apabila sekolah kembali berjalan enam hari, maka perlu disiapkan aktivitas yang menunjang perkembangan anak di luar jam pelajaran.
Menurutnya, penyesuaian ini justru bisa membuka peluang bagi kegiatan positif bagi siswa, sehingga waktu luang mereka terarah dan bermanfaat.
Ia menilai, sore hari dapat diisi dengan beragam kegiatan pengembangan diri, seperti mengaji, les menari, atau pelatihan keterampilan di tingkat RT.
Aktivitas semacam ini dinilai mampu memperkaya pengalaman anak dan memberi bekal tambahan untuk masa depan.
“Anak-anak bisa mengikuti kegiatan sore yang positif, seperti mengaji atau les menari. Ini bisa jadi keterampilan tambahan dan menghindarkan mereka dari hal-hal negatif,” jelasnya.
Selain seni dan agama, pihaknya juga mendorong adanya les pelajaran seperti Bahasa Inggris atau Matematika, yang bisa menunjang kemampuan akademik siswa.












