“Apalagi ketika aksi tersebut mengarah pada kekerasan, bahkan penyekapan terhadap aparat yang sedang bertugas,” imbuhnya.
Dede juga mengapresiasi sikap Polri yang tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan menahan diri meski dalam situasi terprovokasi.
Menurutnya, tindakan tidak responsif secara berlebihan yang dilakukan Polri menunjukkan profesionalisme yang patut dicontoh.
“Kami melihat bagaimana Polri menjaga kesabaran, tidak terprovokasi untuk bertindak represif, bahkan ketika ada anggotanya yang disandera. Ini menunjukkan bahwa pendekatan humanis lebih dikedepankan, dan itu patut diapresiasi,” jelasnya.
Namun demikian, Dede menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan terhadap pelaku-pelaku kerusuhan.
Pihaknya menegaskan dukungan penuh Komisi III agar tindakan tegas dapat diambil terhadap siapa pun yang menjadi provokator maupun dalang di balik aksi tersebut.