Agustina menjelaskan, pelestarian budaya juga harus menjadi bagian penting dari pembangunan kota.
“Semarang bukan hanya tentang gedung tinggi, jalan tol, atau infrastruktur. Tapi juga tentang ruang-ruang seperti ini, di mana nilai-nilai luhur dijaga, ditumbuhkan, dan diwariskan,” jelasnya.
Terkait dengan hal tersebut, pihaknya berpesan kepada generasi muda agar mereka menjadi pelaku aktif dalam menjaga adat istiadat lokal.
“Kepada anak-anak muda Gedawang, Karang Taruna, generasi muda, kalian adalah penerus adat ini. Jangan hanya jadi penonton. Jadilah pelaku. Jadilah penjaga. Saya yakin kalian bisa,” ungkapnya.
Diketahui bahwa, rangkaian acara Apitan dimulai dengan berbagai macam kegiatan, mulai dari kerja bakti warga membersihkan lingkungan, dilanjutkan doa bersama di makam leluhur Eyang Giyanti Puro.
Acara berlanjut dengan pengajian umum, santunan kepada dhuafa dan anak yatim, hingga karnaval budaya dan lomba gunungan serta tumpeng antar RW.