Ia menambahkan bahwa setiap jenis komoditas memiliki keunikan dan potensi pengolahan yang berbeda.
Ubi Cilembu dinilai lebih cocok untuk diolah dengan cara masak, sedangkan Ubi Sumbawa yang merah sangat pas untuk dijadikan berbagai olahan tradisional seperti pilus, getuk, dan hawug-hawug.
Setelah panen, Agustina meninjau pameran produk hasil olahan dari Kampung Tematik Jajan Pasar Kelurahan Pudak Payung.
Semua makanan yang dipamerkan merupakan hasil kreasi berbahan dasar ubi jalar dan singkong dari panen hari itu.
“Ini semua jajan pasar, persembahan untuk acara hari ini. Semuanya berbahan dasar ketela rambat maupun singkong,” ujar Agustina.
Kunjungan ini diakhiri dengan harapan agar semangat inovasi dan produktivitas warga Pudak Payung dapat terus berkembang, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu sentra ketahanan pangan dan ekonomi kreatif unggulan di Kota Semarang.
“Hanya ada dua makanan di dunia ini: enak, dan enak banget. Terima kasih ya, sudah dibuatkan macam-macam,” tandasnya.***












