Sementara yang ke empat adalah penguatan layanan dasar di bidang sumber daya manusia seperti kesehatan, pendidikan, dan ruang kreativitas bagi generasi muda.
Lalu yang ke lima menurut Agustina adalah penguatan ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM, pasar tradisional modern, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dan ke enam, peningkatan tata kelola pemerintahan yang responsif, berbasis riset, inovasi, dan partisipasi publik,” ungkapnya.
Musrenbang yang digelar Pemkot Semarang ini menjadi wadah penting untuk menyerap aspirasi dalam menyusun rencana pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Acara ini dihadiri berbagai unsur pemangku kepentingan, mulai dari Forkopimda, tokoh masyarakat, akademisi, hingga perwakilan masyarakat dari seluruh kecamatan.
Agustina menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat adalah elemen utama dalam penyusunan kebijakan pembangunan.