“Seandainya Romo Mangun masih hidup, beliau tentu memilih berdiri dan membangun jalan ini menuju TPA. Beliau selalu memilih berdiri di sisi yang tersisih, di tempat yang dianggap kumuh, namun justru di situlah ia menyalakan harapan,” jelasnya.
Wali Kota Semarang berharap semangat tersebut juga menginspirasi pengelolaan TPA Jatibarang, mengubah wajah TPA Jatibarang menjadi kawasan yang berkelanjutan seperti implementasi ekonomi sirkular, sanitary landfill hingga pembangunan PLTSa. Saat ini, Pemkot Semarang tengah menyiapkan tender internasional untuk mengubah sampah menjadi energi listrik.
“Saya berharap spirit ini tetap hidup di TPA Jatibarang, agar kawasan ini menjadi ruang yang bermakna, berkelanjutan, dan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, Romo FX Sugiyana, Pr., mewakili Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wali Kota Semarang atas penghormatan yang diberikan kepada Romo Mangun.